Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Gencar Upayakan Status Unesco Global Geopark

Rencana pengajuan Geo Park Bojonegoro ke UNESCO

Belum lama ini, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Pengusulan Taman Bumi Bojonegoro menjadi Unesco Global Geopark (UGGp). Kegiatan ini diadakan di Creative Room, Gedung Pemerintah Kabupaten Bojonegoro sebagai langkah persiapan menuju peningkatan status geopark Bojonegoro secara internasional pada tahun 2025.

Pj Bupati Bojonegoro, Adriyanto, menjelaskan bahwa dalam perjalanan menuju UGGp, kerja sama dari berbagai pihak sangat diperlukan. Proses ini memerlukan kolaborasi dan gotong royong, seiring dengan pengalaman daerah lain yang telah berhasil meraih pengakuan serupa. "Ini prosesnya cukup panjang dan butuh banyak diskusi dan duduk bersama. Apalagi untuk mendapat pengakuan secara internasional diskusinya akan lebih tajam," tambahnya.

Adriyanto menyoroti bahwa pengakuan dari Unesco akan memberikan nilai strategis yang signifikan. Pengakuan tersebut akan menjadi daya tarik bagi mereka yang mencari ilmu, belajar, dan terlibat dalam kegiatan ilmiah mengenai geopark atau taman bumi. Dampaknya tidak hanya terbatas pada sektor pariwisata, tetapi juga dapat membuat Kabupaten Bojonegoro berbeda dari daerah lainnya.

Pj Bupati juga mengharapkan dukungan dari semua pihak, khususnya dari Perhutani, karena beberapa wilayah geopark di Bojonegoro berada di bawah pengelolaan Perhutani. Dukungan ini mencakup informasi dan kolaborasi yang diperlukan untuk mempercepat pengakuan secara internasional.

Sementara itu, Sekretaris Forum Geopark di Jawa Timur, Nurareni Widi Astuti, memberikan apresiasi terhadap langkah yang telah diambil oleh Bojonegoro. Pemprov Jatim juga terus mendukung kesempatan Bojonegoro untuk memperoleh pengakuan Unesco. Rekomendasi Geopark di Kabupaten Bojonegoro didasarkan pada keunikan dan popularitasnya di kalangan para penggiat geopark.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bojonegoro, Anwar Mukhtadlo, menjelaskan bahwa pembahasan Geopark Bojonegoro dimulai pada tahun 2017 dan telah ditetapkan sebagai usulan Badan Geologi Nasional untuk peningkatan status geopark Bojonegoro menjadi UGGp pada tahun 2025. Saat ini, mereka sedang dalam tahap penyusunan peta jalan, dan dalam waktu dekat akan diundang untuk rapat di Badan Geologi Bandung guna mempresentasikan langkah-langkah menuju UGGp.

Kabupaten Bojonegoro dikenal kaya akan potensi geopark, termasuk kawasan yang sudah memperoleh sertifikat Geopark Nasional seperti Petroleum Geoheritage Wonocolo di Kecamatan Kedewan dan tempat-tempat lainnya seperti Kayangan Api, Banyu Kuning, Watu Gandul, dan Gunung Watu. Berbagai pihak, termasuk UGM dan berbagai instansi terkait, turut hadir dalam acara tersebut.