Kominfo Bojonegoro Tekankan Budaya Hati-Hati dan Verifikasi Informasi

Peringatan dari Kominfo tentang Penipuan Mengatasnamakan PJ Bupati Bojonegoro

Kemajuan teknologi informasi membawa dampak signifikan pada budaya, menghadirkan aspek positif namun juga membuka pintu bagi budaya gelap seperti spaming, phishing, dan penipuan yang semakin berkembang di kalangan para mafia. Penting bagi masyarakat untuk menjalankan budaya hati-hati, memverifikasi setiap informasi yang diterima melalui teknologi informasi.

Salah satu bentuk penipuan yang semakin merebak adalah praktik menggunakan nomor-nomor WhatsApp yang mengatasnamakan pejabat atau tokoh publik, termasuk para pejabat di Bojonegoro, Cepu, dan Blora. Nomor-nomor tersebut digunakan untuk tujuan penipuan dan pengayaan diri dengan memanfaatkan kemiripan dengan pejabat yang sebenarnya.

Masyarakat di sekitar wilayah Bojonegoro, Cepu, dan Blora disarankan untuk berhati-hati terhadap nomor telepon '0852-1115-7568' yang mengklaim sebagai milik Penjabat Bupati Bojonegoro, Adriyanto. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bojonegoro, Siswoyo, dengan tegas menyatakan bahwa nomor telepon tersebut adalah hoaks dan tidak dimiliki oleh Pj. Bupati Bojonegoro Adriyanto.

"Meskipun profil yang dipasang adalah foto Bapak Pj. Bupati Adriyanto, kami pastikan nomor '0852-1115-7568' tersebut bukan milik Pj. Bupati Bojonegoro," ungkap Siswoyo pada Rabu (31/01/2024). Ia memperingatkan masyarakat agar tidak mempercayai informasi yang berasal dari nomor tersebut.

Siswoyo juga memberikan imbauan kepada warga agar selalu melakukan verifikasi informasi sebelum mempercayainya, terutama jika ada kontak yang mengatasnamakan pejabat atau tokoh publik. "Kami mengimbau masyarakat untuk tidak mempercayai jika dihubungi seseorang yang mengatasnamakan Pj. Bupati Adriyanto tersebut. Nomor '0852-1115-7568' tersebut hoax," tegasnya.

Imbauan tersebut tidak hanya berlaku bagi masyarakat Bojonegoro, tetapi juga bagi warga di wilayah Cepu dan sekitarnya. Mengingat banyaknya warga Cepu yang memiliki kepentingan bisnis di wilayah Bojonegoro, kewaspadaan terhadap upaya penipuan dan manipulasi informasi menjadi sangat penting.

Dengan begitu, budaya hati-hati dan verifikasi informasi di era teknologi ini diharapkan dapat melindungi masyarakat dari upaya penipuan yang semakin canggih dan merugikan.