Australia Serahkan 340 Kursi Roda Khusus untuk Disabilitas Jawa Tengah

Tidak-hanya-kepentingan-investasi-bisnis-saja-yang-diurusi-ganjar-namun-kepentingan-warga-yang-hampir-tak-berpengharapan-juga-diurusinya-dengan-menggandeng-para-aktivis-sosial-dari-Perth-Australia

Sentuhan kebaikan dari negeri kanguru, Australia, begitu terasa hangat di tengah-tengah para penyandang disabilitas di Jawa Tengah. Pemerintah Australia telah menggelontorkan bantuan tak ternilai berupa 340 kursi roda yang dirancang secara khusus untuk masing-masing penerima. Penyerahan penuh makna itu berlangsung dalam acara haru di aula megah Kantor Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, tampak penuh haru ketika menyampaikan betapa berharganya bantuan ini bagi kaum disabilitas, terutama bagi generasi penerus bangsa. Kursi-kursi roda tersebut tidak sekadar kursi biasa, tetapi telah di-customize secara teliti, mengikuti dimensi tubuh dan kebutuhan khusus setiap PPKS yang menerimanya. "Dengan teknologi yang begitu canggih dan desain yang begitu sempurna, mereka pasti akan merasakan kenyamanan yang tak terhingga. Kursi roda ini akan menjadi teman setia yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan mereka," ungkap Ganjar dengan penuh semangat dalam sambutannya yang disampaikan melalui platform zoom.

Namun, bantuan ini tak hanya bermakna pada aspek kenyamanan fisik semata. Lebih dari itu, ia menggambarkan rasa kepedulian dan persaudaraan yang tulus lintas batas-batas negara. "Saya ingin menyampaikan dan sekaligus membuktikan, bahwa berbuat baik tidak pernah berpikir apa agamanya, apa sukunya, apa golongannya. Yang ada di atas semua itu adalah satu saja, rasa kemanusiaan. Itu perasaan global yang kita miliki," tegasnya dengan mata berkaca-kaca.

Kegiatan pemberian kursi roda ini menjadi nyata berkat sinergi yang kuat antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, berbagai lembaga, dan tak lupa, dukungan hangat dari Pemerintah Australia. Fiona Hoggart, Konsul Jenderal Australia, pun turut hadir dengan hati penuh sukacita. Ia mengungkapkan apresiasinya terhadap kolaborasi berharga ini, yang menghasilkan kebahagiaan untuk para penyandang disabilitas di Jawa Tengah.

Para relawan yang usianya bervariasi antara 55 hingga lebih dari 90 tahun, dengan penuh dedikasi merancang kursi-kursi roda khusus ini.

Dalam penjelasannya, kursi-kursi roda ini disediakan secara cuma-cuma oleh Wheelchairs for Kids, sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Perth, Australia. Para relawan dari organisasi tersebut, yang usianya bervariasi antara 55 hingga lebih dari 90 tahun, dengan penuh dedikasi merancang kursi-kursi roda khusus ini. Harapannya, dengan kursi-kursi ini, anak-anak penyandang disabilitas yang kurang mampu dapat menikmati kebebasan bergerak tanpa hambatan, seperti layaknya anak-anak pada umumnya.

Acara penuh makna ini tak akan terlaksana tanpa kerja keras dan dukungan penuh dari berbagai pihak. Konsulat Jenderal Australia, Wheelchairs for Kids di Perth, Australia Barat, Yayasan Kampung Sedunia, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Yayasan Bhakti Lulur, Yayasan Matahati Banyuwangi, Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), dan Jaringan Kawal Jawa Tengah Inklusi, semua memiliki andil dalam menjadikan acara ini sebagai kenangan indah bagi semua yang terlibat.

Fiona Hoggart dengan penuh haru menceritakan perjalanan kebaikan ini, bahwa setiap hari, sebanyak 35 anak yang beruntung mendapat kesempatan ini. Setiap kursi roda diukur dan dirancang khusus oleh para ahli, di-customize untuk masing-masing penerima, dan diberikan dengan penuh cinta oleh para relawan dan kampung sedunia. Tak kurang dari 340 anak akan menerima hadiah berharga ini dalam waktu seminggu. “Hari ini ada di Demak, Boyolali, Semarang. Besok giliran mereka dari Pemalang,” ujar Fiona dengan senyuman tulus, saat ia berbicara dengan Gubernur Ganjar.

Di tengah dunia yang kerap diwarnai perbedaan dan konflik, acara pengukuran dan penyerahan kursi roda ini menjadi pengingat bahwa rasa kemanusiaan adalah benang merah yang mengikat semua orang tanpa memandang latar belakang. Australia dan Indonesia, dua negara yang berjauhan, telah menghadirkan inspirasi melalui kolaborasi ini.  Kita diajak untuk menyatukan hati dan tangan, melangkah bersama dalam membangun dunia yang lebih inklusif dan peduli.

Semoga kursi-kursi roda ini tak hanya memberikan kenyamanan fisik, tetapi juga menginspirasi masyarakat untuk saling berbagi dan merawat sesama dalam kebhinekaan.